28.1.11
Sakit. Nangis. Tersenyum
27.1.11
Siapkah Gw?
Walaupun waktu gw kuliah gw pengen banget buat libur. Gimana ga pengen libur. Tugas dan perkuliahan cukup membuat setiap mahasiswa di kampus gw (yang serius belajar lho ya!) stress. Kurang tidur (liburan lebih kurang lagi tidurnya). Banyak baca buku (liburan banyak baca twiiter). Banyak nulis (liburan banyak ngetweet, gw pribadi banyak ngeblog). Banyak ngetik (liburan banyak chat). Banyak ngerjain tugas dan belajar (liburan banyak makan dan ngemil). Well, semua banyak sih. Baik liburan maupun kuliah. Bedanya cuma hasilnya aja. Kalau kuliah hasilnya gw ga terlalu lemot, ya otak dipake tiap hari buat mikir gitu, paling ga lemotnya agak berkurang. Kalau liburan otak gw dipake di waktu-waktu tertentu aja. Saat lagi nulis blog nih, gw pake otak gw, saat gw, saat gw, saat gw, kayaknya cuma pas nulis blog doang. Selebihnya gw jadi gendut dan lemot. *menghela napas panjang*
Liburan tinggal satu minggu lagi. Sudah siapkah gw buat kuliah? Yang kemungkinan yang terjadi gw akan sedikit melupaka blog gw yang sudah gw bikin sedemikian rupa selama liburan. Paling blog gw kesentuh lagi pas liburan semester depan yang ternyata liburan semester depan lebih panjang daripada semester ini. Sudah siapkah gw? Sedikit meninggalkan dunia twitter (kalau rencana kakak gw jadi, mungkin gw akan tetep eksis di twitter). Meninggalkan chat di YM atau di mana pun itu.
Gw rasa gw perlu penyesuaian untuk memulai kehidupan perkuliahan gw. Lumayan masih ada waktu satu minggu. Lumayan buat mengubah pola tidur gw yang berubah drastis. Lumayan buat membatasi twitter. Lumayan buat mengembalikan memori-memori gw soal linguistik, sastra, dan lain lainnya. Lumayan buat ngembaliin semangat gw buat pulang pergi Pondok Gede-Depok (ironis banget nih yang satu ini). Yah, lumayan lah. Lumayan buat membentuk hati gw yang hancur lebur *lho kok curhat?*. :P
Siapkah gw buat kuliah lagi? :D
25.1.11
Uji Kelayakan
Pagi ini! Yeay sudah pagi! :D Gw bersemangat banget pagi ini. Walau semalam begitu. Walau kemarin begini. Walau badai menghadang (malah nyanyi). hahaha. Saya kembali kawan-kawan! Emang gw dari mana coba? Hahaha. Gw dari mimpi buruk semalem. Beneran mimpi buruk. T_T
Saya Saja
Menunggumu Di sini (Ambigu)
S: Apa yang kamu lakukan selama aku pergi?P: Menunggumu di sini.
24.1.11
Itulah Kenapa Gw Ingin Menangis
22.1.11
Mahkota Buat Gw
Hoh! Apalagi yang mau gw bagi kali ini? Karena gw masih egois-egoisnya, gw mau ngebagi kesukaan gw aja. Haha. Okey, setelah jatuh cinta, lolipop, lalu apalagi? Hmm, tebak-tebakannya dimulai dari fashion. Baju? Bukan! Aksesoris? Bukan! Hmm, dress? Bukaan!! Tapi temen mereka. Tas? Bukan! Lalu apa? Yak! Temen mereka yang belum kesebut. Apa hayo? Yak betul! (berasa ada yang jawab) Sepatu! Gw suka sepatu. Jenis sepatu apa aja. Flat shoes atau high heels, sama aja buat gw. Tapi emang sih gw paling suka sama high heels. Bukan karena gw pendek. Tapi karena gw suka ngeliatnya. Mau yang haknya runcing atau ga runcing. Ga sama sih buat gw. Gw ga begitu suka yang runcing. Kenapa? Karena takut patah gw, mengingat berat badan gw yang cukup berat. hihihi
Manis Seperti Lolipop
Salah satu hal yang mau gw bagi lagi di sini adalah bagaimana gw bisa kecanduan sesuatu hal yang sangat tidak disangka oleh orang lain. Yak! Gw kecanduan, ketagihan, kepengen terus. Apa itu? Sebagain dari orang yang kenal lumayan deket sama gw tau apa yang bikin gw candu! Coba hayoo dijawab yang merasa deket sama gw! Apa? Apa? Coba yang keras! (berasa ada yang ngejawab) Oh mas yang di sana! Yak! Oh! Betul sekali! (Awalnya aja udah ga jelas gini -___-) Yang bikin gw kecanduan adalaahh kamuu (Lho?). Eh, bukann. Maksud gw yang dibawa kamu! Itu lhoo yang warna warni yang namanya lolipop. Nyebutin lolipop aja lama banget ya. (Poor me! -__-)
Spongebob dan Patrick
21.1.11
BISAKAH SESABAR PELANGI? *
Kesetiaan datangnya tidak tiba-tiba. Kesetiaan memang perlu kesabaran. Dan itulah yang Tuhan lakukan terhadap hidupku. Sabar. Bisakah aku sesabar dan sesetia pelangi yang selalu setia menunggu hujan reda?* Atau itu hanya ilusi semata?
Mungkin saja dua tahun tidaklah cukup untuk menguji kesabaran. Atau aku yang terlalu bebal untuk terus menunggunya? Kali ini aku tahu, untuk kasusku, bebal dan sabar tidak berbeda jauh. Kesabaranku benar-benar teruji. Begitu juga kebebalanku. Mungkin kalian menertawakanku dengan sikap dan tindakan tololku ini. tetapi bagiku, inilah indahnya cinta ketika kamu mencintai seorang lelaki yang tidak atau belum mencintaimu. Tidak seindah cinta Romeo dan Juliet memang. Bagaimanapun juga, kisah ini menjadi hal yang terindah dalam hidupku. Walaupun lelaki itu tidak mencintaiku. Atau mungkin belum mencintaiku.
Percaya atau tidak. Aku dan dia tidaklah bertolak belakang. Kami sama. Sama-sama dari ras dan keyakinan yang sama. Percaya atau tidak. Aku sempat tak berdaya ketika dia menyatakan cintanya pada gadis lain. Percaya atau tidak. Aku tetap mencintainya walaupun dia bilang tidak. Percaya atau tidak. Aku tetap menoleh padanya walau banyak lelaki yang datang dan pergi menghiasi hariku. Percaya atau tidak. Aku tetap tidak percaya dapat bertahan sampai saat ini.
Selalu teringat akan sebuah kenyataan yang tidak mungkin aku abaikan. Aku tetap mencintainya walaupun dunia berrkata tidak. Cinta bukan hanya sekedar fisik. Cinta juga bukan sekedar materi. Atau hanya sekedar kata-kata yang tidak berguna. Cinta juga bukan ikatan yang menjalin dua sejoli yang tidak saling mengenal. Cinta bukanlah sebuah mantra yang dengan mengejanya kita mendapatkan segalanya. Cinta juga bukan bualan yang sering dikatakan pada gadis-gadis manja yang mencari cinta. Cinta bukan juga waktu yang membiasakannya. Cinta bukan juga kata semu yang menjadi nyata ketika kita merasakannya.
Cinta hanya sebuah kata yang tidak akan kita mengerti mengapa kita tetap menggunakan kata cinta untuk seseorang yang tidak pernah hilang dalam pikiran, hati, jantung bahkan setiap hela nafas kita.
Lalu apakah persamaan cinta dan sabar? Sabar hanya sebagai pelengkap yang hidup. Sabar ada ketika cinta bertepuk sebelah tangan. Sabar ada ketika kita membutuhkan ketenangan karena cinta sedang memberontak. Sabar selalu hadir ketika cinta diakhiri dengan makian dan emosi. Sabar selalu setia menanti ketika cinta itu datang bertahun-tahun lamanya. Sabar tidak pernah hilang ketika kita menunggu sebuah jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan kita. Sabar hanya sebagai pelengkap cinta yang kita hidupi, sabar tidak akan hadir pada cinta yang hanya dijalani.**
*terinspirasi dari lagu Desember-ERK
**terinspirasi dari lagu Jatuh Cinta Itu Biasa Saja-ERK
Sebongkah Doa dan Senyum untuk Seseorang
Senyum Malam
Gw Ga Mau Sakit Karena JATUH Cinta (Egois)
Kangen adalah dua hati yang terpaut -Anakluh-