Pages

3.2.11

Si Lemot dan Si Cerdik (-____-)

Gw ga tau harus mulai dari mana. Tapi karena satu dan lain hal gw mau membagi sebuah cerita yang ada dalam pikiran gw. Mungkin untuk seseorang cerita ini adalah cerita yang sama namun dilihat dari sisi yang berbeda. Begini ceritanya.... (biar kayak di pelem-pelem)

Suatu hari, di sebuah lautan yang luas, terdapat sebuah kapal yang sedang berlayar. Pengemudi kapal itu bernama Si Lemot (agak gimana gitu menggunakan nama ini.. -____-). Karena si Lemot ini lelah berlayar, ia menghentikan kapalnya di tengah lautan yang luas. Ia membiarkan kapalnya terombang-ambing ke sana ke mari tidak mempunyai tujuan yang pasti. Sebenarnya si Lemot ini tidak mau berlayar tanpa tujuan seperti itu. Ketika si Lemot melihat ke sekeliling kapalnya, ia melihat seseorang berenang tanpa arah namun menuju kapalnya. Usut punya usut, si perenang handal itu bernama si Cerdik (agak susah juga menggunakan nama ini.. -____-). Mereka pun berkenalan dan saling bertukar cerita. Ketika hari sudah malam, si Lemot mengundang si Cerdik untuk masuk dan singgah ke kapalnya. Si Lemot tahu atau sok tahu bahwa si Cerdik sudah kelelahan setelah seharian berenang. Si Lemot menarik tangan si Cerdik, namun si Cerdik tidak mau naik ke atas kapal si Lemot. Si Lemot terus menarik si Cerdik. Ternyata, si Cerdik masih terikat rantai yang sangat kuat dari kapal yang lain. Si Lemot bingung. Dia mencari ke sana ke mari sesuatu benda yang dapat memutuskan rantai itu. Tetapi sepertinya si Cerdik tidak ingin rantai itu terlepas. Si Lemot semakin bingung. Dia tidak ingin meninggalkan si Cerdik sendirian di lautan yang luas itu. Selain itu, si Lemot sudah terlanjur sayang dengan si Cerdik. Si Lemot juga sudah terlanjur basah ketika menarik tangan si Cerdik. Si Lemot hilang akal ketika si Cerdik tidak ingin melepaskan rantai itu. Si Lemot tetap ingin berusaha, namun sepertnya si Cerdik tidak ingin berusaha untuk melepaskan rantai itu. Si Lemot benar-benar bingung. Tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan. Si Lemot pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan si Cerdik dengan rantai yang masih mengikat. Sebenarnya dalam lubuk hati yang paling dalam (halah!) si Lemot tidak ingin meninggalkan si Cerdik. Si Lemot masih berada di sebelah si Cerdik. Ia tidak ingin meninggalkan si Cerdik. Ia tetap ingin berusaha melepaskan rantai yang mengikat si Cerdik. Ketika si Lemot berancang-ancang untuk belayar lagi, si Lemot ingin si Cerdik mencegahnya. Sampai si Lemot bersiap untuk pergi, si Cerdik tetap bergeming. Akhirnya, si Lemot tetap menunggu dan tidak pergi kemana pun.

Begitu cerita absurdnya! :D

No comments:

Post a Comment