Pages

2.2.11

Seperti Saya Cinta Kamu

Gw sangat tertarik dengan sebuah buku yang belum lama terbit. Buku dari Djenar Maesa Ayu yang judulnya 1 Perempuan 14 Laki-Laki. Gw sangat berharap kalian bisa baca buku ini juga. Selain karena buku ini ditulis oleh seorang perempuan yang pandai merangkai kata, buku ini juga mempunyai konsep yang cukup menarik. Seperti halnya sebuah lagu yang bisa dinyanyikan secara duet atau kolaborasi, cerpen-cerpen yang terdapat dalam buku ini juga begitu. Djenar juga 'berduet' dengan 14 laki-laki yang memang jago juga merangkai kata. Well, sebenernya niat gw nulis blog sekarang adalah bukan untuk meresensi buku yang bagus itu. Tapi gw berniat membahas satu kalimat (dua deh kayaknya) yang terus terngiang di benak gw.

Terkadang kita egois ketika mencintai seseorang. Entah ini curhat atau bukan, tapi gw pun merasakan seperti itu. Kita begitu egois untuk menerima cinta yang telah kita berikan kepada seseorang yang kita anggap layak. Sebuah kalimat yang terus terngiang dalam benak gw pun membuat gw semakin yakin akan keegosian itu. Gw harap kalian penasaran akan kalimat tersebut. hehe. Jadi inilah kalimatnya: "
Akan saya buat kamu cinta saya. Seperti saya cinta kamu." (Djenar, 2011:21)
Yak! Ternyata dua kalimat. Haha. Kalimat itu sungguh terpatri dalam hati gw. Ketika gw membaca kalimat itu, satu pertanyaan dalam pikiran gw: apakah gw juga seegois yang tergambar dalam kalimat itu? Apakah gw menuntut orang yang gw cintai, mencintai gw juga seperti gw mencintai dia? Sungguh egois jika gw bener-bener berpikiran seperti itu. Gw sangat egois jika itu bener terjadi.

Gw sih sejujurnya, ga pernah menuntut orang yang gw cintai membalas cinta gw. Buat apa ada cinta bertepuk sebelah tangan jika keegoisan setiap manusia akan cinta itu terpenuhi? Walaupun gw ga munafik sih, pasti kerasa sangat sakit jika benar terjadi cinta bertepuk sebelah tangan itu. Tapi semua yang bertepuk sebelah tangan pasti ada alasannya. Bukannya gw siap untuk cinta gw bertepuk sebelah tangan, tapi gw berusaha buat tetap realistis dengan semua yang ada di mata gw. Hmm. Satu hal lagi yang ada dalam pikiran gw ketika gw membaca kalimat itu. Dengan cara apa kita bisa membuat orang itu cinta seperti kita cinta ke dia? Kalau gw pribadi, cukup dengan jadi diri lo sendiri. Ya, emang itu sungguh klise. Tapi gw merasa biarkan dia mencintai lo apa adanya, mencintai lo karena lo. Bukan mencintai lo karena bukan lo. Hayo. haha. Kunci dari jadi diri sendiri hanya satu, yaitu kejujuran.

Dua hari belakangan ini gw belajar sedikit tentang menjalin sebuah hubungan. Ketika kita siap untuk menjalin sebuah hubungan, yang pertama kita siapkan adalah kerelaan. Dengan kerelaan itu kita bisa siap dengan segala kemungkinan. Segala kemungkinan bisa terjadi kan? Bahkan ketika kita harus melepaskannya. Lalu, hari ini, ketika gw menulis blog ini, ternyata kejujuran pun tidak kalah penting dari cinta dan kerelaan. Semua yang diawali dengan kejujuran akan bertahan lama. Dan gw harap seseorang itu akan selalu jujur sama gw. Walau kejujuran itu akan menyakitkan gw, tapi ketika dia tidak jujur lagi sama gw, itu akan jauh lebih menyakitkan ketika dia berbohong.

Yak! Segitu aja yang bisa gw bagikan. Dua kalimat yang membuat gw berpikir kembali dalam diri gw. Seegois itukah gw?

No comments:

Post a Comment