Pages

6.2.11

Semua Indah pada Waktu-Nya

Happy Sunday All! Di hari Minggu yang cukup cerah (ga setiap detik ujan), gw merasakan ditegor banget sama kotbah hari ini. Inti kotbah hari ini adalah tentang motivasi kita dalam melakukan segala sesuatunya. Dan saat itu juga gw mikir, apakah selama ini gw melakukan kegiatan gw dengan motivasi yang salah? Apa ya misalnya. Hmm, yang paling gw nyantol dari perikopnya adalah mengenai puasa. Gw udah sering dapet 'ceramahan' mengenai puasa, tapi baru kali ini gw ngeh banget sama arti puasa.

Motivasi gw puasa selama ini apa sih? Mendesak Tuhan buat ngasih apa yang gw mau? Atau 'menyuruh' Tuhan untuk memberikan yang gw mau? Atau emang gw bener-bener berserah dan biarkan Tuhan yang menjalankan semua? Gw jadi inget salah satu 'ceramahan' temen gw. Kalau kita memang berserah kepada-Nya, ya serahin aja semua. Kenapa kita bilang "Tuhan, aku serahkan semua beban ini kepada-Mu, aku pasrah Tuhan." Tapi hati kita masih memegang beban itu, seakan-akan ga rela buat ngelepasnya. Seakan-akan kita masih ingin beban itu atau 'keinginan' kita lah yang jadi.

Seorang kakak rohani gw punya ilustrasi cerita yang cukup nancep buat gw. Ada seorang petani yang memikul sayur mayur yang cukup berat. Dia ingin menjual hasil taninya itu di pasar. Kebetulan, ada mobil bak lewat dan menawarkan bantuan ke petani itu. Dengan senang hati si petani naik ke atas mobil bak. Bukannya menaruh semua sayur mayur yang dipikulnya, petani ini malah tetap berdiri memikul sayur mayur itu di atas mobil bak itu. Yak! Seperti itulah kita yang bersedia memberikan beban kita, bilang kita pasrah sama Tuhan, tapi ga bener-bener naruh beban itu dan biarkan Tuhan yang bekerja atas semua beban itu. Biarkan Tuhan yang bekerja, biarkan Dia yang membentuk semua itu. Biarkan Tuhan juga yang membantu kita mencapai tempat tujuan. Ketika gw mendengar ilustrasi itu, gw berpikir, apakah gw seperti petani itu? Gw tetep memikul beban gw, padahal gw sudah berada di atas mobil bak yang membawa gw ke tempat tujuan yang benar? Ga usah nanggung-nanggung jika kita emang mau memberikan beban kita bukan? Seperti halnya berpuasa, yang gw bilang di atas. Berpuasa buat apa sih? Buat menyerahkan semuanya atau sekedar ingin yang kita inginkan tercapai? Gw pribadi ga mau jadi si petani itu. Kita tidak hanya menyerahkan semua beban kita, tapi kita juga membiarkan Tuhan yang mengantar kita ke tujuan. Toh Tuhan ga akan mengantar kita ke tujuan yang salah, Dia selalu akan memberikan yang terbaik dari apa yang paling baik buat kita. Yang jelas, semua akan indah pada waktu-Nya.

No comments:

Post a Comment